Sudah Terjual 600 Unit, Pengembangan Antasari Place Berjalan Lancar

Sudah Terjual 600 Unit, Pengembangan Antasari Place Berjalan Lancar

Pembangunan Antasari Place


Antasari Place sudah menjual sekitar 600 unit hunian di menara pertamanya. Mayoritas dibeli secara tunai, sisanya dengan kredit pemilikan apartemen (KPA) dari bank dan secara tunai bertahap hingga 36 bulan. Hal itu terungkap dalan acara media gathering mengenai progress pembangunan apartemen Antasari Place di lokasi proyek, Kamis (4/1/2024). Hadir dalam acara itu Anthony P Susilo, Presiden Direktur dan CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk (Paradise Indonesia), Direktur Keuangan Paradise Indonesia Surina, Presiden Direktur PT Prospek Duta Sukses (PDS) A.H. Bimo Suryono, Senior Project Manager PDS Adhi Irianto, dan Chief of Project Marketing PDS Reagan Halim.

Menurut Anthony, Paradise Indonesia selalu memegang komitmen. "Apa yang kami launch akan kami selesaikan, dan sampai kini itu masih berlaku. Kami adalah perusahaan developer dengan 0 persen proyek yang gagal atau tidak terbangun," katanya. Antasari Place (2 menara/33 lantai/900 unit per menara) dikembangkan Paradise Indonesia melalui PDS di interchange yang mempertemukan Jalan Pangeran Antasari-Jl TB Simatupang dengan jalan tol Depok-Antasari (Desari) dan tol JORR Pondok Pinang-TMII di Jakarta Selatan.

Ia menambahkan, tahun politik tidak mengganggu pengembangan dan pemasaran proyek karena pesta demokrasi kali ini lebih positif, tidak menampilkan polarisasi yang tajam seperti lima tahun lalu. Berbagai proyek hotel, pusat belanja, dan apartemen Paradise Indonesia berjalan sesuai rencana. "Bahkan beberapa komponen biaya (pada berbagai proyek itu) ada yang turun," kata Anthony.

Antasari Place sudah melakukan prosesi tutup atap (topping off) menara pertama akhir Mei 2023. Setelah itu proyek memasuki tahap finishing dengan target serah terima unit mulai Desember 2024. "Progress proyek berjalan sangat lancar. Target handover (serah terima) tetap bulan Desember tahun ini yang akan dilakukan bertahap hingga Juni 2025," ungkap Bimo. Ia menyebutkan, PDS masih fokus menjalankan amanat homologasi.

Pengembangan Antasari Place yang dilansir sejak 2014 itu oleh PDS sempat berhenti di tahap basement sampai tahun 2021, yang memicu konflik dan gugatan pailit dari para konsumennya. Akhir tahun 2021 Paradise Indonesia mengakuisisi PDS setelah tercapai kesepakatan damai (homologasi) antara manajemen lama dan konsumen yang disahkan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melalui Putusan No. 140/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 16 Maret 2021. Sejak awal 2022 INPP mengebut pembangunan Antasari Place guna memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam putusan homologasi tersebut. Homologasi adalah persetujuan antara kreditur (dalam konteks ini konsumen) dan debitur untuk mengakhiri kepailitan.

Paradise Indonesia mengembangkan Antasari Place sebagai mixed use complex yang menggabungkan hunian dengan fasilitas ritel The Alley (5000 m2), untuk memenuhi kebutuhan penghuni sekaligus menjadi meeting point dan hangout spot. "Sekitar 60 persen area The Alley untuk F and B, 30 persen supermarket, 10 persen lain-lain," kata Anthony. Saat serah terima unit hunian mulai Desember tahun ini, The Alley ditargetkan juga sudah bisa dibuka. Sejauh ini disebutkan, lantai satu fasilitas ritel itu telah full dipesan termasuk oleh salah satu tenant besar. Sedangkan lantai dua juga sudah banyak di-booking.

Untuk apartemen Antasari Place menawarkan unit tipe studio dan 1-2 kamar tidur (1-2 BR) seluas 28–65 m2. Harganya Rp1,1–2,6 miliaran/unit sudah termasuk PPN. Dari 600 unit yang sudah terjual, sebagian besar berasal dari konsumen yang sudah membeli saat apartemen masih dikembangkan manajemen lama, sebagian lagi dari konsumen baru (new sales). "Ada konsumen yang menggabungkan unitnya karena tidak bisa melanjutkan cicilan, ada konsumen lama yang membeli lagi, dan ada juga konsumen yang lewat dan masuk ke sini lihat progresnya sangat bagus lalu beli," tutur Bimo.


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News