Milenial Akan Jadi Penggerak Pasar Properti 2024

Milenial Akan Jadi Penggerak Pasar Properti 2024

Ilustrasi milenial di sebuah pameran perumahan di Jakarta (foto dok. housingestate.id)


Pasar properti tahun depan diprediksi akan makin meningkat, terutama didorong oleh produk hunian untuk segmen milenial. Peningkatan kegairahan pasar itu antara lain didorong oleh kebijakan insentif PPN, dan kenaikan harga jual rumah bersubsidi tahun ini dan tahun depan, selain karena terkendalinya inflasi yang menahan kenaikan bunga bank, dan tetap tumbuhnya perekonomian nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Ikang Fawzi dalam sebuah diskusi properti di Bogor pekan lalu menyatakan, dari 270 juta populasi Indonesia, sekitar 25% atau 48 juta jiwa merupakan generasi milenial berusia 27-39 tahun. Sebanyak 15 juta jiwa berada di megapolitan Jakarta atau Jabodetabek. Pasar milenial itu beraneka mulai dari fresh graduate sampai yang sudah mature. Begitu pula penghasilan mereka, bervariasi. Dengan variasi penghasilan itu mereka mampu mengakses hunian seharga Rp300 juta hingga Rp1 miliar per unit.

"Para milenial ini berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti saat ini dan di masa depan. Ditandai dengan makin meningkatnya minat mereka membeli rumah sebagai first home buyers. Itulah kenapa bank-bank berlomba menawarkan skim kredit pemilikan rumah (KPR) khusus milenial," kata Ikang. Di Bank BTN sebagai bank penyalur KPR terbesar misalnya, saat ini sekitar 70% debitur KPR-nya adalah kaum milenial. Begitu pula di BCA sebagai bank swasta penyalur KPR terbanyak, dalam tiga tahun terakhir lebih dari 55% debitur KPR-nya adalah kaum milenial.

Baca Juga: Milenial Itu Mampunya Beli Rumah di Bawah Rp500 Juta

Kalau secara umum rentang harga rumah yang mampu dibeli milenial berkisar antara Rp300 juta-1 miliar, di BCA sedikit lebih tinggi. Yaitu antara Rp500 juta sampai Rp1 miliar per unit. Hampir 80% dari debitur KPR dari kalangan milenial di BCA adalah pembeli hunian pertama. Sekitar 85% milenial lebih memilih hunian berupa rumah tapak ketimbang apartemen. Umumnya milenial itu ingin sudah punya rumah sebelum menikah.

Sebagian besar milenial membeli rumah dengan KPR. Mereka menginginkan KPR dengan cicilan yang ringan. Karena itu BCA menawarkan KPR dengan bunga promo yang rendah fix (tetap) berjenjang untuk merespon aspirasi kaum milenial itu. Bunganya 2-9 persenan per tahun Jangka waktu atau tenor KPR BCA dengan bunga fix berjenjang itu 5-20 tahun. Saat ini fitur KPR itu ditawarkan dengan tenor 10 tahun.

Yang menarik, pasca pandemi Covid-19 kaum milenial juga makin concern terhadap isu lingkungan. Mereka menginginkan lokasi hunian yang terintegrasi atau mudah diakses dari stasiun/terminal transportasi massal, serta didesain lebih hijau baik bangunan maupun lingkungan, infrastruktur dan fasilitasnya. Bentuknya bisa berupa penyediaan ruang terbuka hijau yang memadai, aplikasi smart home system, solar panel, penyediaan instalasi pengolahan air bersih, dan lain-lain. "Sustainable development sudah jadi tren dunia. Pengembang tidak bisa menghindar dari tuntutan pasar itu dalam pengembangan proyeknya," pungkas Ikang.


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News


Read more stories:

Kota Podomoro Tenjo Tawarkan Rumah Milenial Rp200 Jutaan

Ini Alasannya Kenapa Kamu Harus Beli Rumah Sejak Dini

Milenial Itu Mampunya Beli Rumah di Bawah Rp500 Juta

Kaum Milenial Tergolong MBR, Cocoknya Beli Rumah Subsidi

Penjualan Rumah Sultan Meriah, Kenapa Rumah Kecil Menengah Malah Payah?