Tahun Ini Saat Tepat Beli Apartemen

Tahun Ini Saat Tepat Beli Apartemen

Sebuah proyek apartemen di Jakarta Selatan yang saat ini dalam proses penyelesaian


Tahun 2024 merupakan momen yang tepat membeli apartemen. Alasannya, harganya cenderung stagnan karena hampir tidak ada pengembangan proyek baru. Pengembang fokus memasarkan proyek berjalan yang kebanyakan sudah jadi atau siap huni. Harganya bisa makin rendah karena ada insentif free PPN 11% yang dilansir pemerintah untuk hunian siap huni seharga hingga Rp5 miliar/unit yang serah terimanya dilakukan sepanjang November 2023-Desember 2024.

Menurut Ferry Salanto, Head of Research Department Colliers Indonesia, sebuah perusahaan konsultan properti asing di Jakarta, Colliers memperkirakan tahun ini akan menjadi awal kebangkitan sektor apartemen, setelah sekian tahun terakhir sejak sebelum pandemi Covid-19 pasarnya lesu.

Selama kurun waktu itu sangat sedikit pengembangan proyek baru, bahkan sebagian proyek ditunda pengembangannya selama pandemi. Harganya pun stagnan. Setelah pandemi baru pengembang melanjutkan pengembangan dan fokus memasarkan proyek berjalan. Harga tetap stagnan dan pengembang banyak menawarkan kemudahan cara bayar. Selain itu ada ada insentif free PPN dari pemerintah untuk pembelian properti seharga hingga Rp5 miliar per unit.

"Karena itu, kami berpendapat ini menjadi momen yang tepat bagi konsumen membeli apartemen. Tentunya dengan catatan, membeli dengan kehati-hatian dengan melihat potensi pertumbuhan nilainya," kata Ferry dalam media briefing property market analysis Triwulan IV-2023 versi Colliers Indonesia di Jakarta pekan lalu yang dilaksankan secara daring. Analisis mencakup Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Ia menjelaskan, secara lebih rinci ada empat faktor yang membuat Colliers menilai tahun ini saat yang tepat membeli apartemen. Yaitu, insentif free PPN dari pemerintah, potensi penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan mendorong penurunan bunga bank, terbukanya kesempatan bagi warga negara asing yang memiliki NPWP memanfaatkan insentif PPN itu untuk membeli apartemen, dan stagnannya harga apartemen.

Baca Juga: 2024 Pasar Apartemen Masih Didominasi Segmen Menengah Bawah dan Menengah

"Menurut hitungan kami, total ada sekitar 10.581 unit apartemen stok (sudah jadi) yang bisa mendapatkan insentif PPN, didominasi apartemen menengah bawah (sekitar 45 persen) seharga Rp500 juta-Rp600 jutaan per unit," ungkap Ferry. Sedangkan sisanya 41 persen apartemen menengah ke atas, dan 14 persen apartemen kelas atas seharga tidak lebih dari Rp5 miliar per unit.

Ia menambahkan, harga apartemen di Jakarta dan sekitarnya itu saat ini cenderung lebih murah dilihat dari price to income (PIR) ratio, dan karena itu berpotensi naik dalam beberapa tahun ke depan. Pengembang tidak memprioritskan kenaikan harga apartemennya, tapi fokus menghabiskan unit di proyek berjalan. Unit-unitnya umumnya sudah siap huni yang diminati end user yang membeli apartemen untuk dihuni sendiri.

Karena itu kalau dulu sekitar 60-70% pembeli apartemen adalah investor dan 30-40% end user, sekarang terbalik. Sekitar 54% end user dan 46% investor. "End user lebih memilih apartemen yang siap huni. Sedangkan investor menyukai apartemen dalam proses pembangunan (under construction) untuk mendapatkan capital gain (surplus dari kenaikan harga jual) setelah apartemennnya jadi. Tapi, sekarang stok apartemen under construction sangat sedikit," tutur Ferry.

Itulah sebabnya Colliers berpendapat, tahun ini menjadi awal kebangkitan sektor apartemen. Permintaannya akan meningkat hingga dua persen, didorong terutama oleh end user yang memanfaatkan insentif PPN dan harga yang stagnan. Saat ini harga apartemen strata (kondominium) di Jakarta stabil di angka Rp35,6 juta per meter persegi (m2). 


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News


Read more stories:

Sekarang Orang Lebih Suka Beli Apartemen yang Sudah Jadi

Sudah Jadi dan Setengah Jadi, 5 Apartemen Ini Lebih Aman Dibeli

Kenapa Kebanyakan Orang Kota Tetap Memilih Rumah Tapak?