KPR Subsidi Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Kredit BTN

KPR Subsidi Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Kredit BTN


Bank BTN memproyeksikan labanya tahun ini bisa tumbuh 12-14 persen. Naik 2-4% dibanding pertumbuhan laba sepanjang tahun 2023 yang diperkirakan mencapai 8-10%. Menurut Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu kepada pers di Jakarta, Rabu 93/1/2024), pertumbuhan laba tahun 2024 itu diproyeksikan karena adanya penurunan cost of credit (CoC) BTN sebesar 0,1 basis poin (bps).

“Kita berharap CoC bisa turun dari 1,4 persen per akhir 2023 menjadi 1,2 - 1,3 persen tahun ini, karena kualitas kredit kita membaik. Karena itu kita berani (memproyeksikan pertumbuhan laba sebesar itu),” katanya. Dalam keterangan tertulisnya hari ini, BTN mengungkapkan telah berhasil memangkas kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL)-nya sebesar Rp900 miliar per akhir tahun lalu, dengan menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Dengan pemangkasan aset berkualitas rendah itu, NPL BTN pun turun dari semula 3,53% menjadi sekitar 3%, dan dengan demikian juga cost of credit-nya yang akan mendorong pertumbuhan bisnisnya selanjutnya menjadi lebih baik.

Baca Juga: Ini Harga Baru Rumah Tapak Bersubsidi, Berlaku Mulai 1 Januari

Sampai akhir triwulan III-2023 BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp318,30 triliun, meningkat 9,87% secara tahunan (yoy) dibanding triwulan III-2022. Peningkatan itu terutama didorong pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang naik 11,87% dari Rp140,97 triliun menjadi Rp157,71 triliun. Disusul segmen high yield loan, Kredit Ringan (Kring) untuk karyawan, Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang melonjak 162,82% menjadi Rp1,60 triliun. Sementara ekosistem transaksi digital BTN menyumbang kenaikan signifikan (67,32%) fee based income menjadi Rp2,36 triliun.

Dari penyaluran kredit dan pembiayaan termasuk melalui Unit Usaha Syariah (UUS) BTN plus fee based income itu, sampai triwulan III-2023 BTN mencetak laba bersih Rp2,31 triliun, naik tipis 1,3% dibanding triwulan III-2022 senilai Rp2,28 triliun. UUS BTN menyumbang perolehan laba BTN cukup besar. Per triwulan III-2023 laba bersih BTN Syariah tercatat Rp400,89 miliar, melonjak 70,40% dibanding triwulan III-2022 yang tercatat Rp235,27 miliar. Serupa dengan induknya, perolehan laba bersih BTN Syariah itu disumbang terutama (97,43%) oleh penyaluran pembiayaan perumahan, wabil khusus perumahan subsidi.

Sebelumnya Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkapkan, penyaluran KPR subsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2023 tercapai 100 persen untuk 229.000 rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Kontributor penyaluran terbesar masih dipegang BTN, disusul BTN Syariah dan Bank BRI. BTN Syariah dan BTN juga tercatat sebagai bank dengan pertumbuhan penyaluran KPR Sejahtera FLPP tertinggi tahun lalu, diikuti BRI. Sampai saat ini BTN menguasai sekitar 85% pengsa pasar KPR subsidi. 


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News


Read more stories:

Kuotanya Merosot, MBR Buru-Buru Beli Rumah Subsidi

3 Tahun Backlog Rumah Turun Hampir 3 Juta Unit

Pengembang REI Paling Banyak Bangun Rumah Subsidi

Insentif PPN Dongkrak Penyaluran KPR Tapi Belum Maksimal

KPR BCA Green, Plafonnya Lebih Besar