Katanya Backlog 12,7 Juta, Kok Penjualan Rumah Melempem?

Katanya Backlog 12,7 Juta, Kok Penjualan Rumah Melempem?

Ilustrasi Foto - Mutiara Gading Timur (dok. housingestate)


Dalam aneka kesempatan, pejabat pemerintah terkait berulang-ulang menyatakan, kebutuhan rumah di Indonesia masih tinggi. Itu terlihat dari angka backlog (akumulasi kekurangan pengadaan rumah) saat ini yang masih besar, mencapai 12,7 juta unit. Artinya, di Indonesia ada 12,7 juta rumah tangga yang belum punya rumah sendiri, dengan asumsi rata-rata satu rumah tangga dihuni 4 orang. Angka 12,7 juta unit itu dikutip para pejabat terutama pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari survei Badan Pusat Statistik (BPS).

Ucapan pejabat itu kemudian seperti koor dilantangkan oleh para developer properti, para bankir KPR, dan pengamat di berbagai acara atau wawancara dengan media massa, bahkan juga oleh Presiden. Bila data itu sahih, dalam arti backlog 12,7 juta itu memang angka kebutuhan rumah, asumsikan saja hanya 10-15 persennya memiliki daya beli untuk membeli rumah sendiri. Itu sudah mencakup permintaan rumah sebanyak 1,3 - 1,5 juta unit. Pertanyaannya, kenapa penjualan rumah tetap melempem?

Hal itu juga menjadi pertanyaan pengembang properti. Salah satunya Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat (REI) Joko Suranto. "Data backlog rumah 12,7 juta unit itu berbanding terbalik dengan kondisi pasar perumahan yang masih kelebihan pasok. Backlog disebut 12,7 juta. Artinya yang membutuhkan dan belum mendapatkan rumah ada 12,7 juta, tapi (anehnya) developer masih susah menjual rumahnya," katanya.

Karena itu Joko yang baru terpilih menjadi ketua umum REI berkomitmen menjalankan sejumlah program untuk mendukung pemulihan sektor properti. Salah satunya membentuk lembaga riset yang bisa menghadirkan data pasar properti nasional yang lebih valid, sebagai dasar untuk mendukung dan memacu kinerja sektor properti nasional ke depan menjadi jauh lebih baik. "Sampai sekarang sektor properti belum punya lembaga yang mengurusi soal data ini. Jadi, kalau ditanya datanya seperti apa, kita belum bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan," katanya.


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News


Read more stories:

3 Tahun Backlog Rumah Turun Hampir 3 Juta Unit

Backlog Nggak Usah Diributin, Kepemilikan Rumah Meningkat Kok

Backlog itu Apaan Sih?

Supaya Bisa Jadi Pengungkit Ekonomi, Pengembang Usul Properti Jadi PSN

Pasar Properti Baru Akan Pulih Tahun 2025